Dampak Positif Pandemi COVID-19 bagi Pendiidkan di Indonesia

  Disukai
  Dilihat 1118
bacaan

sumber ilustrasi : https://www.google.com/search?q=pendidikan&tbm=isc
Diterbitkan : 26 November 2021 20:33
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19_di_Indonesia, https://bnpb.go.id/berita/presiden-teta
Penulis : TUGIMAN

Dampak Positif Pandemi COVID-19 bagi Pendidikan di Indonesia

Oleh: Tugiman, S.Pd.Si. (Guru SMP TAHFIDZQU)

        Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada tanggal 9 April 2020, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat sebagai provinsi paling terpapar di Indonesia. Senin, 13 April 2020 Presiden Joko Widodo secara resmi menetapkan COVID-19 sebagai bencana Nasional. Penetapan itu dinyatakan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional.

          Pendidikan Indonesia mengalami dampak positif dan negatif dengan adanya wabah pandemi ini. Dampak dirasakan pada kebijakan-kebijakan kemendikbud, pemerintah, misalnya penghapusan UNBK, Pelaksanaan KBM yang dilaksanakan secara online, kelonggaran penggunaan dana BOS, dan masih banyak lagi. Tentunya semua itu berpengaruh dengan arah pendidikan peserta didik dan nasip pendidikan di masa depan.

         Kita harus optimis dan yakin bahwa pendidikan akan lebih maju kedepannya, dengan adanya pandemi ini penulis mencoba memberikan aura positif yaitu “dampak positif adanya pandemi COVID-19 bagi Pendidikan di Indonesia”. Harapannya supaya kita optimis dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menaikkan rangking PISA, menaikkan kemampuan penggunaan ICT guru, orang tua dan siswa. Adapun beberapa dampak positif ada pandemi ini adalah sebagai berikut:

          Pertama, adanya GERAKAN GURU BERBAGI. Kemendikbud meluncurkan program guru berbagi, setelah sebelumnya memberikan keputusan bahwa pelaksanaan KBM dilaksanakan secara BDR (Belajar dari rumah). Guru berbagi adalah ruang gotong royong bagi guru dan penggerak pendidikan untuk saling berbagi praktik dan rencana pembelajaran (RPP) di masa pandemi. selain itu guru bisa menemukan referensi dan artikel tentang pembelajaran jarak jauh/daring serta belajar bersama guru lain. Guru bisa saling berbagi file yang bisa diunduh secara gratis oleh semua guru, semua ini difasilitasi oleh kemendikbud. Kemendikbud juga memberikan penghargaan kepada guru-guru yang aktif dalam memberikan/membagikan praktik, materi maupun RPP. Belajar dari rumah adalah upaya kita bersama untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik dengan baiuk dimasa pandemi. Namun guru-guru yang merdeka belajar tetap berkomitmen memberikan pembelajaran yang berkualitas bermakna bagi pelajar di Indonesia. Dengan adanya guru berbagi menjadi point positif pendidikan Indonesia untuk selalu saling berbagi bergotong royong untuk menghadapi pandemi khususnya pendidikan anak-anak Indonesia.

          Kedua, Gerakan “Guru Belajar Seri Masa Pandemi COVID-19”. Di tengah adanya wabah pandemi muncul sebuah pergerakan guru belajar khususnya berhubungan dengan ICT, memanfaatkan ICT untuk kegiatan belajar mengajar yaitu sistemnya, media pembelajarannya, video pembelajaran, dan lainnya. Pergerakan guru dalam belajar ini sangat besar dan masif kemudian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) meluncurkan Program “Guru Belajar Seri Masa Pandemi COVID-19”, pandemi ini menyebabkan dunia pendidikan dihadapkan banyak tantangan-tantangan, untuk mengatasi tantangan itu Dirjen GTK sudah melakukan langkah-langkah untuk menjawab berbagai tantangan itu. Program guru pembelajar ini hadir untuk memberikan pelayanan kepada seluruh guru di Indonesia agar dapat dengan baik menghadapi pembelajaran dimasa pandemi, yang tentunya perlu untuk terus belajar agar memberikan solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Tujuan program gerakan guru pembelajar ini pertama, Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran jarak jauh dengan  penyederhanaan beban kurikulum. Kedua, Peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran jarakk jauh yang melibatkan murid. Ketiga, peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan assesmen pembelajaran jarak jauh yang berdampak pada kualitas pembelajaran dan terakhir peningkatan kemampuan guru dalam mebggunakan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh secara efektif

          Guru pembelajar diharapkan dapagt memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik melalui Program Guru Pembelajar. (Dirjen GTK) Iwan Syahril “Bergotong royong dengan semua pemangku kepentingan untuk mencetak SDM ungguil adalah kunci transformasi pensisikan untuk mencapai visi”.

         Ketiga, Hasil karya guru menaik drastis. Ulang tahun Forum Guru di Kabupaten Sleman (FGSM) ke-3 dimeriahkan dengan peluncuran 40 buku karya guru-guru PAUD, TK, SD/MI maupun SMP/MTs. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana memberikan apresiasi kreativitas dan inovasi para guru dalam mengembangkan keprofesiannya. Selama masa pandemi banyak guru yang menghasilkan karya dengan jumlah yang naik drastis. Misalnya Video pembelajaran yang diupload di youtube, video pembelajaran yang digunakan untuk mengajar pribadi yang di share kepada peserta didik lamngsung, menulis bahasn ajar/modul, memanfaatkan berbagai macam aplikasi pembelajaran, gerakan guru pembelajaran dengan hasil belajarnya, gerakan guru berbagi dengan hasil karya yang dibagikan. Semua itu dilakukan karena tuntutan dan kebutuhan yang harus dilakukan guru dimasa KBM daring. Guru dituntut melek teknologi. Secara khusus pandemi ini membuat semua lini belajar khususnya teknologi dari Guru, Peserta didik, Orang tua, dan masyarakat.

         Beberapa langkah lebih maju dalam hal penggunaan ICT yang selangkah lebih maju yang harusnya baru terlaksanan 2024/2025 bisa terlaksanan saat ini. Harapannya dan penulis yakin dapat meningkatkan peringkat Programme for International Student Assesment (PISA) Pendidikan Indonesia. Terakhir peringkat PISA Indonesia nilaia rerata 396. Rata-rata kemampuan sains dari negara OECD: 489, masihh di bawah rata-rata. Mendikbud Bapak Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa hasil studi PISA 2018 yang dirilis serentak pada hari Selasa, 3 Desember 2019, merupakan perspektif yang bagus bagi pemajuan kualitas pendidikan di  Indonesia. Akses makin luas saatnya tingkatkan kualitas, pernyataan menteri pendidikan Nasional. Sehingga optimis peringkat PISA akan bisa naik untuk tes berikutnya. Peserta didik, orang tua dan guru melek teknologi dan melek literasi. Maju terus pendidikan Indonesia.


Bookmark

Cari Artikel Lain

Artikel terkait lainnya